PROFIL KELOMPOK TOGA DAN AKUPRESUR YANG PERNAH JUARA NASIONAL
BAB
I
PENDAHULUAN
I.
LATAR
BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomi. Guna mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut, kebijakan
Kementrian Kesehatan diselenggarakan berdasarkan Visi “ masyarakat sehat yang
mandiri dan berkeadilan “. Visi kementrian kesehatan dicapai melalui misi :
1. Meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat
2. Melindungi
kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan
3. Menjamin
ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan
tata kelola pemerintahan yang baik
Dalam mewujudkan misi tersebut, pemerintah
melakukan berbagai program pengembangan kesehatan tradisional dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat perlu
digerakkan untuk melaksanakan asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresur
guna menciptakan paradigma sehat bagi masyarakat. Hal tersebut selaras dengan
amanat Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 pada Pasal 70, dimana
masyarakat diarahkan agar dapat melakukan perawatan kesehatan secara mandiri
(Asuhan Mandiri) yang dilaksanakan melalui pemanfaatan TOGA dan akupresur.
Asuhan
Mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresur merupakan upaya untuk memelihara dan
meningkatkan status kesehatan serta mencegah dan mengatasi masalah / gangguan
kesehatan ringan secara mandiri oleh individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Taman obat keluarga (TOGA) adalah sekumpulan tanaman
hasil budidaya rumahan yang berhasiat sebagai obat. Obat adalah suatu bahan
atau panduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnose, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau
gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau
hewan dan untuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia. Obat dapat bersifat
sebagai obat jika sesuai dengan dosis dan waktu yang tepat. Obat juga bersifat
racun bagi tubuh jika dikonsumsi dengan dosis yang berlebihan. Hal ini
menyebabkan pemberian obat kurang dapat menyembuhkan karena salah penggunaan
dan dosis yang tidak tepat.
Akupresur adalah metode pemijatan yang efektif untuk
meningkatkan kesehatan ataupun mengatasi masalah kesehatan dengan melakukan
penekanan pada titik tubuh tertentu. Banyak masyarakat yang masih belum paham
akan pemanfaatan TOGA dan akupresur. Masyarakat sering salah dalam menentukan
bahan baku dalam pembuatan obat tradisional dan tidak mengerti cara untuk
mengolah bahan tersebut serta titik – titik pemijatan.
Ini dapat
menyebabkan efek samping yang berbeda bagi tiap orang jika dosis obat diberikan
secara berlebihan serta pemijatan pada titik yang tidak benar. Semakin banyak
masyarakat yang menaruh perhatian terhadap penggunaaan obat rasional dan
akupresur demi kepentingan pengobatan keluarga. Menurut (WHO, 1992), penggunaan
obat rasional yaitu pasien menerima pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan
klinisnya, dengan dosis yang tepat, jangka waktu pemberian obat yang benar, dan
mendapatkan harga obat yang paling murah terutama untuk bayi dan balita dianjurkan
untuk tidak memberikan obat bebas tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Budidaya pengembangan toga dan akupresur memiliki peluang
bisnis yang sangat besar. Apa lagi saat ini, dimasyarakat sedang berkembang
“trend” kembali ke alam (back to nature), termasuk dalam penggunaan obat-obatan
dan agro wisata. Disamping adanya trend tersebut, penggunaan tumbuhan obat dan
akupresur semakin banyak diminati masyarakat, karena pengaruh kondisi
perekonomian yang sedang mengalami krisis, sehingga banyak masyarakat yang
memilih obat-obatan dan metode pengobatan alami yang harganya relativ murah,
aman, dan mudah memperolehnya, jika dibandingkan obat buatan pabrik.
Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan
atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman serta
ketrampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggung jawabkan dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat. Dalam pelayanan
kesehatan tradisional dikenal dua yaitu ketrampilan dan ramuan. Oleh karena itu
dibentuklah kelompok asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresur “Suren” pada bulan Mei Tahun 2016. Hal ini didasari beberapa
alasan sebagai berikut :
1. Adanya
intruksi dari PKK pusat yang secara berjenjang juga di ikuti oleh organisasi
PKK di bawahnya.
2. Banyak
warga yang sudah menanam toga tapi belum memanfaatkan tanaman tersebut sebagai
obat ( hanya sekedar menanam )
3. Adanya
kecenderungan masyarakat yang ingin kembali memanfaatkan obat-obatan herbal dan
metode pengobatan alami yang dapat dipertanggung jawabkan secara medis (back to
nature).
4. Banyak
obat-obat yang dari bahan kimia yang mempunyai efek tidak baik terhadap tubuh
manusia.
5. Harga
obat-obatan pabrikan semakin melambung harganya.
Atas dasar alasan di atas, dusun Suradadi, melalui PKK
desa dan Puskesmas mulai aktif kembali untuk menggerakkan warganya agar menanam
tanaman yang dapat berfungsi sebagai obat serta menerapkan akupresur sebagai
metode pengobatan. Setiap warga di wajibkan menanam TOGA minimal 5 (Lima) jenis
tanaman obat. dan tidak ada ketentuan tanaman apa yang harus di tanam. Tiap
warga boleh menanam apa saja yang mereka anggap pentuing. Dengan cara ini ternyata
sangat menguntungkan masyarakat karena dilapangan ada demikian banyak variasi
tanaman yang dimiliki warga dengan fungsi yang sangat beragam. Keragaman
tersebut berdampak pada banyaknya jenis penyakit yang dapat dicegah atau
disembuhkan oleh tanaman-tanaman tersebut.
II.
PENGELOLAAN
KELOMPOK ASUHAN MANDIRI TOGA DAN AKUPRESUR SUREN DI DUSUN SURADADI
Toga merupakan salah satu bentuk upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) atau wadah pemberdayaan masyarakat
melalui informasi dan keterampilan dari petugas kesehatan kepada masyarakat dan
selanjutnya dikembangkan oleh dan untuk masyarakat. Puskesmas sebagai fasilitas
kesehatan terdepan mempunyai tugas ganda yaitu sebagai penyelenggara dan
penggerak masyarakat. Adapun peran puskesmas adalah :
1. Terbentuknya
kelompok – kelompok toga dimasyarakat
2. Terdapatnya
contoh – contoh tanaman toga dilingkungan masyarakat
3. Masyarakat
bisa menggunakan tanaman obat yang ada di lingkungannya
4. Keindahan
dan penghijauan lingkungan
5. Mengatasi
keluhan kesehatan ringan dan atau upaya pertolongan pertama terhadap suatu
penyakit
6. Perawatan
kesehatan dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran
III.
KEGIATAN
KELOMPOK
Kegiatan
yang dilakukan oleh kelompok Asuhan mandiri pemanfaatan Tanaman obat keluarga
dan akupresur Suren adalah :
1.
Gotong royong pembuatan toga
2.
Penyuluhan toga ke KK binaan
3.
Pelatihan akupresur dan cara pembuatan jamu
kepada kelompok binaan
4.
Melakukan pembibitan tanaman obat keluarga
5.
Melakukan akupresur balita BGM di posyandu
Kelompok
UKBM asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresur “SUREN” merupakan salah satu
kelompok TOGA hasil dari pengembangan program kesehatan tradisional Puskesmas
Sekotong yang dibentuk tanggal 23 Mei 2016 dan dikelola oleh kader.
Adapun struktur organisasi kelompok asuhan mandiri TOGA dan akupresur Suren yaitu :
Penasehat : Camat Sekotong
Pembina : LALU SARAPPUDIN
Ketua
kelompok : Bq. Sumiati
Sekertaris : Miarni
Bendahara : Rusdianti
Masing
– masing kader memiliki 5 KK binaan yaitu :
1. Bq.
Suprayani
a. Rustini
b. Rusniati
Dewi
c.
Irhamni
d. Wiwin
2. Nurul
Bahraini
a. Sukini
b. Usniwati
c.
Senim
d. Nur
Alam
3. Siti
Hadijah
a. Lumewati
b. Muhnim
c.
Rohani
d. Aminah
4. Raumin
a.
Suniah
b.
Alimah
c.
Indiah
d.
Budiarti
5. Siti
Rusnan
a.
Aminah
b.
Hadiah
c.
Sakmah
d.
isnaini
IV.
JUMLAH
TANAMAN DALAM KELOMPOK
NO
|
NAMA TANAMAN
|
JUMLAH TANAMAN
|
MANFAAT
|
KET
|
1
|
Kunyit
|
27
|
Penawar racun, menambah asi dan sebagai
obat maag
|
|
2
|
Kenikir
|
2
|
Sebagai obat maag dan payudara bengkak
|
|
3
|
Lavender
|
4
|
Mengusir nyamuk
|
|
4
|
Kemuning
|
3
|
Menurunkan panas
|
|
5
|
Jahe
|
21
|
Mengobati migraine, melancarkan peredaran
darah
|
|
6
|
Kencur
|
2
|
Mengobati sakit kepala dan batuk
|
|
7
|
Kemangi
|
19
|
Mencegah bau badan, obat magh, obat kanker
|
|
8
|
Penisilin
|
3
|
Mengobati luka
|
|
9
|
Lidah buaya
|
5
|
Mengobati panas dalam dan jerawat
|
|
10
|
Papaya
|
24
|
Melancarkan pencernaan, menurunkan demam
dan mengobati keputihan
|
|
11
|
Pandan wangi
|
6
|
Mengobati rematik, obat kencing manis
|
|
12
|
Salapa lapa
|
3
|
Mengobati kencing manis dan kolesterol
|
|
13
|
Sambiloto
|
1
|
Mengobati kencing manis
|
|
14
|
Kunyit Putih
|
8
|
Mengobati kanker dan kesehatan kulit, obat
magh
|
|
15
|
Lempuyang
|
1
|
Meredakan demam, menambah nafsu makan
|
|
16
|
Jambu biji
|
5
|
Obat diare,mengobati sariawan dan
meningkatkan trombosit
|
|
17
|
Temulawak
|
1
|
Mengobati penyakit ginjal
|
|
18
|
Kumis kucing
|
2
|
Mengobati sesak nafas dan kencing batu
|
|
19
|
Jeruk nipis
|
8
|
mengobati amandel, obat batuk dan
menghilangkan ketombe
|
|
20
|
Daun katuk
|
7
|
Melancarkan ASI, obat panas dalam
|
|
21
|
Seledri
|
10
|
Mengobati anemia, menurunkan tensi darah
|
|
22
|
Jeruk lemon
|
3
|
Mengobati batuk dan mengatasi ketombe
|
|
23
|
Selada
|
6
|
Mengobati kencing manis dan sariawan
|
|
24
|
Kelapa
|
5
|
Mengobati cacingan, penawar racun dan
menurunkan tensi darah
|
|
25
|
Daun Sirih
|
50
|
Mengobati sakit mata, keputihan dan mimisan
|
|
26
|
Lengkuas
|
14
|
Menghilangkan bau amis, obat diare, tumor
dan rematik
|
|
27
|
Daun Wungu
|
3
|
Mengobati magh dan rematik
|
|
28
|
Alpukat
|
1
|
Menurunkan berat badan dan obat kencing
manis
|
|
29
|
Jahe Merah
|
3
|
Mengobati masuk angin, obat batukm, mual
dan muntah
|
|
30
|
Sirsak
|
2
|
Mengobati kanker, batu ginjal dan ambeyen
|
|
31
|
Daun salam
|
4
|
Memutihkan gigi, bumbu penyedap masakan,
menurunkan kolesterol dan gula darah
|
|
32
|
Jarak merah
|
4
|
Obat panas dan memar
|
|
33
|
Oyong
|
3
|
Mengobati asma dan melancarkan asi
|
|
34
|
Mentimun
|
5
|
Menurunkan tensi darah dan mengencangkan
kulit
|
|
35
|
Kencur
|
2
|
Mengobati sakit kepala, batuk dan
meningkatkan nafsu makan
|
|
36
|
Sereh
|
1
|
Mengobati mual dan menurunkan tensi darah
|
|
37
|
Karsen
|
2
|
Mengobati kencing manis dan diare
|
|
38
|
Ubi Jalar
|
70
|
Meningkatkan sel darah putih
|
|
39
|
Buah Naga
|
2
|
Menurunkan tensi, meningkatkan nafsu makan
dan mencegah kencing manis
|
|
40
|
Jarak
|
3
|
Mengobati luka, mengehentikan perdarahan
|
|
41
|
Belimbing
|
1
|
Menurunkan tensi, mengencangkan kulit
|
|
42
|
Sukun
|
1
|
Memperlancar pencernaan, menyehatkan
jantung, melancarkan BAB
|
|
43
|
Jeringo
|
6
|
Mengobati penyakit kulit, kencing manis,
demam berdarah
|
|
44
|
Cabai
|
7
|
Meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu
makan
|
|
45
|
Pisang
|
30
|
Memperlancar BAB, untuk diet
|
|
46
|
Ubi kayu
|
45
|
Meningkatkan kadar hb, menurunkan tensi
darah
|
|
47
|
Jambu mente
|
3
|
Mengobati asma, rematik, obat radang
tenggorokan
|
|
48
|
Markisa
|
1
|
Melancarkan pencernaan
|
|
49
|
Terong bulat
|
14
|
Untuk diet, melancarkan pencernaan
|
|
50
|
Pare
|
2
|
Obat diare, malaria, obat dm dan mencegah
penuaan dini
|
|
51
|
Gingseng
|
27
|
Memulihkan dan meningkatkan stamina,
mengatasi susah tidur
|
|
52
|
Pegagan
|
5
|
Memperlancar pencernaan dan melancarkan
haid
|
|
53
|
Cocor bebek
|
5
|
Obat sakit kepala,melancarkan haid,
mengatasi nyeri lambung
|
|
54
|
Mahkota dewa
|
3
|
Menurunkan gula darah dan kolesterol
|
|
55
|
Tomat
|
15
|
Untuk kesehatan mata, memperbanyak asi dan
mencegah hipertensi
|
|
56
|
Daun turi
|
3
|
Melancarkan asi, obat batuk
|
|
57
|
Kelor
|
1
|
menurunkan tensi, memperbanyak asi dan
mengobati sariawan
|
|
58
|
Stroberi
|
5
|
sebagai anti oksidan
|
|
V.
PRESTASI
YANG PERNAH DIRAIH KELOMPOK
Prestasi yang telah di raih
oleh kelompok TOGA Suren antara lain :
1. Juara
I tingkat kabupaten lombok barat tahun 2016
2. Juara
II tingkat Provinsi NTB Tahun 2016
3. Juara
I tingkat Kabupaten Lombok Barat tahun 2017
4. Juara
I tingkat Provinsi NTB Tahun 2017
5. Juara
III Tingkat nasional Tahun 2017
VI.
INOVASI-INOVASI
TERKAIT PEMANFAATAN TOGA DAN AKUPERSURE
Inovasi
kegiatan yang dilakukan kelompok asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresur
“SUREN” antara lain :
1.
Pelatihan akupresur dan cara pembuatan jamu
kepada kelompok binaan
2.
Melakukan pembibitan tanaman obat keluarga
3.
Melakukan akupresur balita BGM di posyandu
VII.
PENUTUP
a. Kesimpulan
Profil ini merupakan gambaran
singkat tentang kelompok asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan Akupresur ” Suren”
yang telah terbentuk sejak tahun 2016. Sampai saat ini kegiatan kelompok
asmantosur Suren tetap berjalan dan membuat inovasi – inovasi baru, misalnya di
tahun 2017 akan bekerjasama dengan program prolanis di puskesmas Sekotong untuk
kegiatan pembuatan jamu bagi penderita kencing manis menggunakan tanaman obat
yang ditanam oleh kelompok asmantosur suren. Pembinaan rutin dilakukan oleh
pihak puskesmas disertai dengan penyuluhan tentang manfaat tanaman obat yang
ditanam oleh masing – masing kelompok binaan
b. Saran
· Kerjasama hendaknya perlu
terus dijaga dan ditingkatkan, dibina dengan baik dengan Lintas Sektoral
terkait (PKK desa, PKK Kecamatan, Pertanian)
· Kepada Tim Pembina dari
Kabupaten dimohon secara berkesinambungan (terus menerus) memberikan pembinaan
demi kemajuan kelompok asmantosur Suren
· Banyak tanaman obat yang
rusak saat banjir tahun 2017 sehingga diharapkan lintas sektor terkait untuk
memberikan sumbangan berupa bibit tanaman obat selain swadaya dari masyarakat
Posting Komentar untuk "PROFIL KELOMPOK TOGA DAN AKUPRESUR YANG PERNAH JUARA NASIONAL "